TUGAS
SISTEM INTEGUMEN
”MOIST WOUND HEALING”
DAFTAR ISI
BAB I..... PENDAHULUAN ................................................................................. 1
BAB II... KONSEP PENYEMBUHAN LUKA ................................................... 3
2.1 Definisi .......................................................................................... 3
2.2 Etiologi / Penyebab Luka .............................................................. 3
2.3 Jenis-Jenis Luka ............................................................................ 4
2.4 Prinsip Dasar Penyembuhan Luka ................................................ 6
BAB III.. TREND DAN ISU PERAWATAN LUKA ........................................ 11
3.1 Kecendrungan Perawatan Luka Saat ini ..................................... 11
3.2 Moist Wound Healing ................................................................. 12
BAB IV.. PENUTUP ............................................................................................ 23
4.1 Kesimpulan ................................................................................. 23
4.2 Saran ........................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit
yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan,
trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap berbagai cedera dengan proses
pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan
fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka (Joyce M. Black,
2001). Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi organ tubuh
kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan dimana
sel secara bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan berfungsi secara
normal. Idealnya
luka yang sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan.
Metode perawatan
luka berkembang cepat dalam 20 tahun terakhir, jika
tenaga kesehatan dan pasiennya memanfaatkan terapi canggih yang sesuai dengan
perkembangan, akan memberikan dasar pemahaman yang lebih besar terhadap
pentingnya perawatan luka. Semua tujuan manajemen luka adalah untuk membuat
luka stabil dengan perkembangan granulasi jaringan yang baik dan suplai darah
yang adekuat, hanya cara tersebut yang membuat penyembuhan luka bisa sempurna.
Untuk memulai
perawatan luka, pengkajian awal yang harus dijawab adalah, apakah luka tersebut
bersih, atau ada jaringan nekrotik yang harus dibuang, apakah ada tanda klinik
yang memperlihatkan masalah infeksi, apakah kondisi luka kelihatan kering dan
terdapat resiko kekeringan pada sel, apakah absorpsi atau drainage objektif
terhadap obat topical dan lain-lain. Terjadinya peradangan pada luka adalah hal alami
yang sering kali memproduksi eksudat; mengatasi eksudat adalah bagian penting
dari penanganan luka. Selanjutnya, mengontrol eksudat juga sangat penting untuk
menangani kondisi dasar luka, yang mana selama ini masih kurang diperhatikan
dan kurang dianggap sebagai suatu hal yang penting bagi perawat, akibatnya bila
produksi eksudat tidak dikontrol dapat meningkatkan jumlah bakteri pada luka,
kerusakan kulit, bau pada luka dan pasti akan meningkatkan biaya perawatan
setiap kali mengganti balutan.
Keseimbangan
kelembaban pada permukaan balutan luka
adalah faktor kunci dalam mengoptimalkan perbaikan jaringan, mengeliminasi
eksudat dari luka yang berlebihan pada luka kronik yang merupakan bagian
penting untuk permukaan luka. Untuk itu dikembangkan suatu metode perawatan
luka dengan cara mempertahankan isolasi lingkungan luka agar tetap lembab
dengan menggunakan balutan penahan kelembaban, yang dikenal dengan Moist Wound
Healing. Metode ini secara klinis memiliki keuntungan akan meningkatkan
proliferasi dan migrasi dari sel-sel epitel disekitar lapisan air yang tipis, mengurangi
resiko timbulnya jaringan parut dan lain-lain, disamping beberapa keunggulan
metode ini dibandingkan dengan kondisi luka yang kering adalah meningkatkan
epitelisasi 30-50%, meningkatkan sintesa kolagen sebanyak 50 %, rata-rata re-epitelisasi dengan kelembaban
2-5 kali lebih cepat serta dapat mengurangi kehilangan cairan dari atas
permukaan luka.
Dari manfaat dan
keuntungan metode Moist Wound Healing tersebut, dapat dimanfaatkan sebagai
suatu trend perawatan luka dengan prinsip luka cepat sembuh, kualitas
penyembuhan baik serta dapat mengurangi biaya perawatan luka, dan ini sangat
penting bagi perawat untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya di
lingkungan perawatan khususnya perawatan luka yang jelas sangat memberikan
kepuasan bagi kesembuhan luka pasien.
BAB II
KONSEP PENYEMBUHAN LUKA
2.1
Definisi
Penyembuhan luka adalah respon tubuh terhadap berbagai cedera dengan proses
pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan
fungsi secara terus menerus.(Joyce M. Black, 2001).
Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi organ tubuh
kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan dimana
sel secara bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan berfungsi secara
normal. Idealnya
luka yang sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan.
2.2
Etiologi / Penyebab Luka
Secara alamiah penyebab kerusakan harus diidentifikasi dan dihentikan sebelum memulai
perawatan luka, serta mengidentifikasi, mengontrol penyebab dan faktor-faktor
yang mempengaruhi penyembuhan sebelum mulai proses penyembuhan. Berikut ini
akan dijelaskan penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka :
1.
Trauma
2.
Panas dan terbakar baik fisik maupun kimia
3.
Gigitan binatang atau serangga
4.
Tekanan
5.
Gangguan vaskular, arterial, vena atau gabungan arterial dan vena
6.
Immunodefisiensi
7.
Malignansi
8.
Kerusakan jaringan ikat
9.
Penyakit metabolik, seperti diabetes
10. Defisiensi nutrisi
11. Kerusakan psikososial
12. Efek obat-obatan
Download disini
0 comments:
Post a Comment