MAKALAH
“LAPORAN HASIL PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 36 BULAN DENGAN MENGGUNAKAN KPSP”
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan hidayahNya makalah kami yang
membahas tentang “Laporan Hasil
Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Usia 36 Bulan Menggunakan KPSP” pada mata
kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Sholawat bertangkaikan salam tak lupa pula kami sampaikan kepada nabi besar
Muhammad SAW yang telah mengantarkan kehidupan ini menjadi lebih beradap.
Makalah ini tidak dapat
terselesaikan tanpa bantuan, arahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah ikut serta membantu penyusunan makalah ini. Kami
menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan segala masukan berupa kritik maupun saran demi
perbaikan makalah ini dan penyusunan makalah-makalah berikutnya.
Akhir kata dengan suatu
harapan yang tinggi, semoga makalah ini menjadi suatu yang bermanfaat bagi kita
semua khususnya mahasiswi kebidanan.
Mataram, Oktober 2016
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2
Tujuan .................................................................................................. 1
BAB 2 TINJAUAN TEORI ................................................................................ 2
2.1
Konsep Pertumbuhan
dan Perkembangan............................................ 2
2.2
Konsep Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) ..................... 7
BAB 3 LAPORAN KASUS KPSP ................................................................... 12
1.1 Biodata Klien ..................................................................................... 12
1.2 Riwayat Singkat Klien ....................................................................... 12
1.3 Hasil Penilaian KPSP ......................................................................... 13
1.4 Kesimpulan Hasil Interpretasi KPSP
................................................. 14
BAB 4 PENUTUP .............................................................................................. 15
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Formulir KPSP
adalah alat / intrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan normal atau
penyimpangan. Sejak dahulu masalah perkembangan anak mendapat prihatin.
Berbagai tulisan mengenai perkembangan anak telah dibuat. Pada saat ini
berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan anak telah
dibuat. Demikian pula dengan skrinning untuk mengetahui penyakit-penyakit yang
potensial dapat dapat mengakibatkan gangguan perkembangan anak karena deteksi
dini kelainan perkembangan anak sangat berguna agar diagnosa maupun
pemulihannya dapat dilakukan lebih awal sehingga tumbuh kembang dapat
berlangsung seoptimal mungkin.
1.2
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk menjelaskan tentang
pengkajian perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP).
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
1. Definisi
pertumbuhan
a. Pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan yang bersifat kuantitatif, yang mengacu pada jumlah, besar dan luas,
serta bersifat konkret yang menyangkut ukuran dan struktur biologis (Mansur,
2009:25).
b. Pertumbuhan adalah pertambahan
ukuran-ukuran tubuh yang meliputi BB, TB, LK, LD, dan lain-lain
atau bertambahnya jumlah dan ukuran sel-sel pada
semua sistem organ tubuh (Vivian Nanny, 2010:48).
c. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler,
berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Pemkot Malang Dinkes,
2007:4).
2.
Definisi perkembangan
a. Perkembangan adalah bertambahnya
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dan kemampuan gerak kasar, gerak
halus, bicara dan berbahasa serta sosialisasi dan kemandirian (Pemkot Malang
Dinkes, 2007:4).
b. Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dan fungsi semua sistem organ tubuh sebagai akibat bertambahnya
kematangan fungsi-fungsi organ tubuh (Vivian Nanny, 2010:49).
3.
Ciri dan prinsip tumbuh
kembang anak
Ciri-ciri tumbuh kembang anak :
a. Perkembangan menimbulkan
perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan
dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai perubahan fungsi.
b. Pertumbuhan dan perkembangan pada
tahap awal menentukann perkembangan selanjutnya, Setiap anak tidak akan bisa
melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahap sebelumnya.
c. Pertumbuhan dan perkembangan
mempunyai kecepatan yang berbeda Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan
mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun
perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
d. Perkembangan berkolerasi dengan
pertumbuhan
Anak sehat, bertambah umur,
bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.
e. Perkembangan memiliki tahap yang
berurutan
Tahap-tahap perkembangan tidak
bisa menjadi terbaik.
f. Perkembangan mempunyai pola yang
tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh
mempunyai dua pola yaitu pada sefalocaudal dan pola proksimal
Prinsip-prinsip tumbuh kembang :
a. Perkembangan merupakan hasil
proses kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya sesuai
dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang
berasal dari laihan dan usaha. Melalui belajar anak memperoleh kemampuan
menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
b. Pola perkembangan dapat
diramalkan
Terdapat persaman pola perkembangan bagi anak. Dengan demikian perkembangan
seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke
tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan (Pemkot Malang Dinkes, 2007:4).
4.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak yaitu :
a. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel
telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitas
jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya
pertumbuhan tulang. Termasuk faktor genetik antara lain :
1) Jenis kelamin (seks) : anak
wanita lebih cepat matang dalam perkembangan dan anak laki-laki lebih cepat
pertumbuhannya.
2) Suku bangsa atau bangsa (ras) :
eropa lebih besar dan tinggi daripada asia.
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya
potensi bawaan. Lingkungan ini merupakan lingkungan bio-fisio-psiko sosial yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayat.
5.
Faktor-faktor yang
mempengaruhinya kualitas tumbuh kembang anak
Masa lima tahun pertama merupakan masa terbentuknya dasar-dasar kepribadian
manusia, kemampuan pengindraan, berfikir, ketrampilan, berbahasa dan berbicara,
bertingkah laku sosial dan lain-lainnya. Ada 2 faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang optimal seorang anak yaitu :
a. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh
kembang anak
1) Ras/etnik/bangsa
2) Keluarga
3) Umur
4) Jenis kelamin
5) Genetik
6) Kelainan kromosom (Pemkot Malang
Dinkes, 2007:5)
b. Faktor luar (eksternal)
1) Faktor prenatal
Adalah faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang janin, mulai dari konsepsi
sampai lahir. Adapun faktor prenatal antara lain gizi ibu saat hamil, mekanis,
toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, kelainan imunologi, anoreksia
embrio, psikologis ibu/stress.
2) Faktor persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia, dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3) Faktor pascasalin
a) Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi,
diperlukan zat makanan yang adekuat
b) Penyakit kronis/kelainan
kongenital
Tuberkolusis, anemia, kelainan
jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani
c) Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu
adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan
dasar (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar
matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (pb, mercury, rokok, dan
lain-lain) mempunyai dampak yang negatif.
d) Psikologi
Hubungan anak dengan orang di
sekitarnya. Sekitar anak yang tidak dikehendaki oleh orangtuanya atau anak yang
selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
e) Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada
penyakit hipoiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f) Sosio ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan
dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan,
akan menghambat pertumbuhan anak.
g) Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan,
interaksi ibu anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h) Stimulasi
Perkembangan memerlukan
rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan,
sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluaga lain terhadap kegiatan
anak.
i)
Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka
lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon
pertumbuhan (Pemkot Malang Dinkes, 2007: 6-7).
6.
Kebutuhan Dasar Anak
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan menjadi
3 kebutuhan dasar :
a. Kebutuhan Fisik-Biomedis (“ASUH”)
Meliputi :
1) Pangan/gizi merupakan kebutuhan
terpenting.
2) Perawatan kesehatan dasar antara
lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan.
3) Pemukiman yang layak
4) Higiene perorangan, sanitasi lingkungan
5) Sandang
6) Kesegaran jasmani, rekreasi
b. Kebutuhan Emosi/Kasih Sayang
Pada tahun-tahun pertama
kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu dengan anak
merupakan sayarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik,
mental maupun psikososial, kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan
yang erat (banding) dn kepercayaan dasar (basic trust)
c. Kebutuhan akan Stimulasi Mental
(“ASAH”)
Stimulasi mental merupakan cikal
bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Asah ini
mengembangkan perkembangan mental psikososial, kecerdasaan, ketrampilan,
kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral etika, produktivitas dsb.
2.2 Konsep Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP)
1.
Pengertian
KPSP Adalah suatu daftar pertanyaan
singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan dipergunakan
sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3
bulan sampai dengan 6 tahun.
2.
Tujuan
Untuk mengetahui ada tidaknya hambatan dalam
perkembangan anak.
3.
Kegunaan KPSP
KPSP dapat dipakai untuk mengetahui ada atau tidak
adanya hambatan, gangguan atau masalah dalam perkembangan anak.
4.
Cara Menggunakan KPSP
Petugas kesehatan membaca KPSP terlebih dahulu.
Kemudian memberi kesempatan kepada orang tua untuk menjawab kelompok pertanyaan
yang sesuai dengan usia anak. Hasil dicatat di dalam Kartu Data Tumbuh Kembang
Anak.
5.
Cara Menghitung Usia Anak
Usia anak ditetapkan menurut tahun dan bulan.
Kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh : Anak usia 3
bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Anak usia 5 bulan 15 hari,
dibulatkan menjadi 5 bulan.
6.
Cara Memilih Pertanyaan KPSP
Pertanyaan diajukan kepada para orang tua dan dipilih
kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia anak.
7.
Cara Menilai KPSP
a. Meneliti kembali apakah semua
pertanyaan telah dijawab.
b. Menghitung jumlah jawaban Ya.
c. Apabila jumlah jawaban Ya = 9
atau 10 berarti anak yang diperiksa normal (N).
d. Apabila jumlah Ya = kurang dari
9, maka perlu diteliti kembali mengenai :
1) Cara menghitung usia anak.
2) Cara memilih pertanyaan KPSP,
apakah sesuai dengan usia anak.
3) Apakah jawaban orang tua/pengasuh
anak sesuai dengan yang dimaksudnya.
4) Apabila jumlah jawaban Ya = 7
atau 8, tentukan jadwal untuk dilakukan pemeriksaan ulang 1 minggu kemudian
(U).
5) Apabila pada pemeriksaan ulang
jumlah jawaban Ya tetap 7 atau 8, maka anak tersebut memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut/dirujuk (TN). Catatan : Pertanyaan KPSP yang dipakai pada
pemeriksaan ulang disesuaikan dengan usia anak pada tanggal pemeriksaan ulang
tersebut.
e. Apabila jumlah jawaban Ya = 6
atau kurang, maka anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk
(TN).
8.
Cara Melakukan Pemeriksaan
Ulang dengan KPSP
Pemeriksaan ulang dengan menggunakan dilaksanakan pada
3 keadaan di bawah ini:
a. Hasil KPSP negatif atau jumlah
jawaban Ya = 9 atau 10, pemeriksaan ulang dapat dilakukan.
b. tiap 3 bulan untuk usia dibawah
12 bulan.
c. tiap 6 bulan untuk usia 12 s/d 72
bulan. walaupun demikian pemeriksaan yang lebih sering akan lebih baik.
d. Hasil KPSP dengan jumlah Ya = 7
atau 8, pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu kemudian sebelah pemeriksaan
pertama.
e. Hasil KPSP dengan jawaban Ya =
kurang atau pemeriksaan ulang tetap 7-8, anak perlu dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.
9.
Cara Mencatat Hasil KPSP
Hasil KPSP dicatat dalam Kartu Data Tumbuh Kembang
Anak . Tulis jawaban umur Ya, atau Tidak pada kotak yang disediakan untuk tiap
pertanyaan menurut golongan umur anak. Kemudian hitunglah jawaban Ya. Apabila
penilaian KPSP = 9 atau 10 jawaban Ya, berarti perkembangan anak baik (kode N).
Apabila penilaian KPSP = 7 atau 8, berarti meragukan dan anak perlu diperiksa
ulang 1 minggu kemudian. Apabila penilaian KPSP = kurang dari 7, berarti
positif anak perlu dirujuk.
10. Penilaian
perkembangan menggunakan KPSP
a. Menetapakan umur anak
b. Memilih pertanyaan sesuai usia
c. Menanyakan pertanyaan pada
orangtua
d. Mencatat hasil KPSP
e. Identifikasi Diagnosa Masalah
f. Jika jumlah jawaban “ya” 9-10
berarti anak sesuai tahap perkembangannya (S) /normal
g. Jika jumlah jawaban “ya” 7-8 berarti
meragukan, tentukan jadwal untuk melaksanakan pemeriksaan ulang 2 minggu
kemudian.
h. Jika jumlah jawaban “ya” <7
atau = "atau" jawaban = "jawaban" pemeriksaan = "pemeriksaan" setelah = "setelah" span = "span" ulang = "ulang" > “ya” tetap 7 atau 8 maka anak
memerlukan pemeriksaan lebih lanjut (dirujuk).
11. Interpretasi
Hasil KPSP
a.
Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
b.
Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
c.
Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
d.
Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
e.
Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
f.
Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
12. Untuk
Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
a. Orangtua/pengasuh anak sudah
mengasuh anak dengan baik.
b. Pola asuh anak selanjutnya terus
lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.
c. Keterlibatan orangtua sangat baik
dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah mengambil momen khusus. Laksanakan
stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah.
d. Ikutkan anak setiap ada kegiatan
Posyandu.
13. Untuk
Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)
a. Konsultasikan nomer jawaban
tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering .
b. Lakukan stimulasi intensif selama
2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak.
c. Bila anak sakit lakukan
pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada
anak tersebut yang menghambat perkembangannya.
d. Lakukan KPSP ulang setelah 2
minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
e. Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua
dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak. Misalnya umur anak
sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi
selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila
semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.
f. Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
g. Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban
YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan
fasilitas klinik tumbuh kembang
BAB
3
LAPORAN KASUS KPSP
3.1 Biodata
Klien
1.
Nama
: M. Faza
2.
Tempat,
tanggal lahir : Pagutan, 20 September
2013
3.
Umur : 37
bulan (3 tahun 1 bulan)
4.
Jenis
kelamin : Laki-laki
5.
Alamat : Pagutan Lombok Tengah
6.
Nama
orang tua
·
Ayah : Tn.
Rohimin
·
Ibu : Ny.
Kayumin
7.
Pekerjaan
orang tua
·
Ayah : Wiraswasta
·
Ibu : PNS
8.
Status
klien : Anak
Kandung
3.2 Riwayat
Singkat Klien
Klien merupakan
anak pertama dan saat ini berusia 37 bulan (3 tahun 1 bulan). Saat ini klien dalam keadaan sehat dan tampak ceria
saat diajak bermain oleh orangtua dan orang-orang disekitar. Saat dikaji BB
klien kg. Tinggi badan cm. Berdasarkan hasil tersebut klien termasuk
dalam keadaan status gizi normal. Menurut keluarga klien sudah mendapatkan
imunisasi lengkap (12x imunisasi) dan pemberian vitamin A. Keluarga juga
berusaha memberikan nutrisi yang baik bagi anaknya agar tetap sehat.
3.3 Hasil
Penilaian KPSP
KPSP ANAK UMUR 36 BULAN
1.
Bila diberi
pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa bantuan/petunjuk?
|
Gerak halus
|
Ya
ü
|
Tidak
|
2.
Dapatkah anak
meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
|
Gerak halus
|
Ya
|
Tidak
ü
|
3.
Dapatkah anak
menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta minum”; “mau tidur”?
“Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai.
|
Bicara & bahasa
|
Ya
ü
|
Tidak
|
4.
Apakah anak
dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa bantuan?
(Menyebut dengan suara binatang tidak
ikut dinilai)
|
|
Ya
ü
|
Tidak
|
5.
Dapatkah anak
melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari jarak 1,5 meter?
|
Gerak kasar
|
Ya
ü
|
Tidak
|
6.
Ikuti perintah
ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada
saat memberikan perintah berikut ini:
“Letakkan kertas ini di lantai”.
“Letakkan kertas ini di kursi”.
“Berikan kertas ini kepada ibu”.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga
perintah tadi?
|
Bicara & bahasa
|
Ya
ü
|
Tidak
|
7.
Buat garis
lurus ke bawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar
garis lain di samping garis tersebut.
Jawab YA bila ia menggambar garis
seperti ini :
Jawab TIDAK bila ia menggambar garis
seperti ini :
|
Gerak halus
|
Ya
ü
|
Tidak
|
8.
Letakkan
selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat melompati bagian
lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului
lari?
|
Gerak kasar
|
Ya
ü
|
Tidak
|
9.
Dapatkah anak
mengenakan sepatunya sendiri?
|
Sosialisasi & kemandirian
|
Ya
|
Tidak
ü
|
10. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda
tiga sejauh sedikitnya 3 meter?
|
Gerak kasar
|
Ya
ü
|
Tidak
|
3.4 Kesimpulan
Hasil Interpretasi KPSP
Dari hasil
pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP didapatkan hasil sebagai berikut
:
Dari 10 pertanyaan yang diajukan pada ibu serta
berdasarkan hasil observasi pada anak diperoleh jawaban “ya” ada 8 poin diantaranya poin No. 1,
3, 4, 5,
6, 7, 8, dan 10 sedangkan jawaban “tidak” ada 2 poin yaitu No. 2 dan 9.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari riwayat
singkat klien, merupakan anak pertama dari bapak suhaeli dan ibu saraiyah, yang
dimana keadaan klien dalam keadaan sehat, klien juga aktif dalam bermain,
berkomunikasi dengan orang-orang sekitarnya dan juga dalam memainkan mainan
yang ada disekitarnya. Dan kliennya juga sudah mendapatkan imunisasi legkap
(12x imunisasi) yang sesuai dengan umur klien yaitu 37 bulan (3 tahun 1 bulan).
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti. 2010. Asuhan
neonatus, bayi dan anak balita. Jakarta; Trans Info Media.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus
Bayi dan Anak Balita. Jakarta; Salemba Medika.
Marmi & Rahardjo
Kukuh. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta.
Selengkapnya Download disini
0 comments:
Post a Comment