LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN III
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PATOLOGIS PADA NY “N” DENGAN
ANEMIA RINGAN PADA KEHAMILAN TRIMESTER II
DI POLINDES TETEBATU SELATAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KOTA RAJA
TANGGAL 1 MEI 2015
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A.
Latar Belakang ................................................................................... 1
B.
Tujuan ............................................................................................... 3
C.
Manfaat .............................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 5
A.
Konsep Dasar Teori ........................................................................... 5
1.
Kehamilan .................................................................................... 5
2.
Anemia dalam Kehamilan ............................................................ 9
B.
Konsep Manajemen Kebidanan ................................................. ..... 14
BAB III TINJAUAN KASUS ........................................................................... 15
A. Data
Subyektif ................................................................................. 15
B.
Data obyektif ................................................................................... 20
C.
Analisa ............................................................................................. 22
D.
Planing.............................................................................................. 23
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................. 25
BAB V PENUTUP.............................................................................................. 27
A.
Kesimpulan....................................................................................... 27
B.
Saran................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian
Ibu sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari target MDGs tahun 2015,
meskipun jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami
peningkatan. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas
pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat
dan faktor determinan lainnya. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kondisi
ibu hamil tidak sehat antara lain adalah penanganan komplikasi, anemia, ibu
hamil yang menderita diabetes, hipertensi, malaria, dan empat terlalu (terlalu
muda <20 tahun, terlalu tua >35 tahun, terlalu dekat jaraknya 2 tahun dan
terlalu banyak anaknya > 3 tahun) (Kemenkes RI, 2015).
Anemia pada kehamilan
merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial
ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya
manusia. Anemia dalam kehamilan disebut “potential danger to mother and
child” (potensial membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius
dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan
(Manuaba, 2009).
Frekuensi ibu
hamil dengan anemia lebih banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan
dengan negara maju. Di Amerika hanya sekitar 6% ibu hamil yang menderita
anemia, sedangkan di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%. Sebagian besar
disebabkan karena kurangnya zat gizi dan perhatian terhadap ibu hamil sehingga
dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi zat besi (Saifuddin, 2007).
Anemia dalam
kehamilan patut diwaspadai karena menjadi penyebab potensial terjadinya
morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. Masalah kesehatan ibu hingga saat ini
masih menjadi hal yang memprihatinkan di Indonesia. Berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan bahwa secara
nasional Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359/100.000 kelahiran
hidup, jika dibandingkan dengan AKI 2007 sebesar 228/100.000 kelahiran hidup,
AKI tersebut meningkat dan masih jauh dari target Millenium Development
Goals (MDGs) 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup sehingga memerlukan
usaha dari semua komponen untuk mencapai target tersebut. Faktanya sampai saat
ini bahwa kematian ibu dan angka kematian bayi di Indonesia masih sangat
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat resiko ibu yang melahirkan di
Indonesia masih sangat tinggi dan berdampak terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan di Indonesia (Kemenkes RI, 2013).
Data yang
diperoleh dari Profil Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun
2010 jumlah
angka kematian ibu (AKI) sebanyak 113 orang, meningkat menjadi 130 orang pada
tahun 2011 dan mengalami penurunan menjadi sebanyak 100 orang pada tahun 2012. Upaya
percepatan penurunan kasus kematian ibu terus dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi NTB dengan adanya Gerakan AKINO (Angka Kematian Ibu Nol) (Dinas
Kesehatan NTB, 2013).
Angka kematian ibu tahun 2012 terbanyak terjadi di
Kabupaten Lombok Timur sebanyak 25 kasus dari 25.787 kelahiran hidup. Penyebab
kematian karena perdarahan (36%), preeklampsi/eklampsi (24%), komplikasi
abortus (12%), partus macet (12%), sepsis (8%), letak sungsang (4%), dan
penyebab lainnya (4%) (Dinas Kesehatan NTB, 2013).
Anemia dapat terjadi karena kurangnya zat gizi untuk
pembentukan darah. Banyak ibu hamil mengalami anemia defisiensi zat besi
disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak memenuhi syarat gizi, kebutuhan
yang meningkat dan kehamilan berulang dalam waktu singkat. Cadangan zat besi
ibu yang belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandung
berikutnya (Arisman, 2010).
Banyak penyulit yang dapat muncul pada kehamilan yang
disertai dengan anemia, diantaranya abortus, hambatan tumbuh kembang janin
dalam rahim, partus prematurus, perdarahan antepartum, bahkan kematian ibu dan
janin (Manuaba, 2009).
Penanggulangan anemia terutama untuk wanita hamil sudah
dilakukan secara nasional dengan pemberian suplementasi pil zat besi. Ibu hamil
sangat disarankan minum pil ini selama tiga bulan, yang harus diminum setiap
hari (Arisman, 2010).
B.
Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Agar mahasiswa
dapat memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan patologis dengan anemia ringan pada kehamilan melalui pendekatan manajemen kebidanan SOAP.
2.
Tujuan Khusus
a.
Melakukan
pengkajian data Subyektif pada Ny “N” dengan anemia ringan pada kehamilan
trimester II.
b.
Melakukan pengkajian
data Obyektif pada Ny “N” dengan anemia ringan pada kehamilan trimester II.
c.
Menentukan
Assesmen pada Ny “N” dengan anemia ringan pada kehamilan trimester II.
d.
Menyususn rencana, melaksanakan rencana,
dan mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan Ny “N” dengan anemia ringan pada kehamilan trimester II.
C.
Manfaat
1.
Untuk Mahasiswa
a.
Sebagai sarana untuk melatih kemampuan dan keterampilan dasar dalam
melakukan pemeriksaan ibu hamil sehingga mahasiswa mampu menerapkan teori yang
telah didapatkan dalam melakukan pemeriksaan pada ibu hamil.
b. Mahasiswa dapat menerapkan manajemen kebidanan
dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus anemia ringan
2.
Untuk Petugas
Kesehatan/Lahan
Dapat membantu dan membimbing mahasiswa
agar lebih terampil dan kompeten
dalam melakukan asuhan kebidanan.
3.
Untuk Instansi
Pendidikan
a.
Sebagai sarana untuk mendidik mahasiswa khususnya mahasiswa Sekolah Tinggi
Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Islam Mataram agar lebih terampil dan cekatan
dalam memberikan penyuluhan dan penanganan terhadap ibu hamil.
b.
Mengetahui adanya kesenjangan dan faktor penyebab kesenjangan teori
dan praktik sebagai bahan analisa untuk pendidikan.
4.
Untuk
Masyarakat
a.
Dengan adanya penulisan ini diharapkan kepada masyarakat untuk menyadari
pentingnya melakukan pemeriksaan pada saat hamil sehingga komplikasi dapat
dideteksi secara dini dan dapat diberikan penanganan oleh tenaga kesehatan.
b. Agar
masyarakat mendapatkan asuhan kebidanan yang tepat dan bermutu
BAB II
TINJAUAN
TEORI
A.
Konsep
Dasar Teori
1.
Kehamilan
a.
Pengertian
1)
Kehamilan adalah masa dari konsepsi
sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 10 hari) dihitung dan hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2009).
2)
Kehamilan aterm adalah usia kehamilan antara 38 sampai 42 minggu dan
ini merupakan periode dimana terjadi persalinan normal. Kehamilan antara 28 dan
36 minggu disebut kehamilan prematur. Kehamilan yang melewati 249 hari atau
lebih 42 minggu lengkap disebut sebagai post term atau kehamilan lewat waktu.
3)
Kehamilan adalah masa atau waktu dari
mulainya ovulasi sampai lahirnya janin (partus) dimana lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dan 300 hari (43 minggu) (Wiknjosastro,
2008).
4)
Kehamilan normal adalah dimana Ibu sehat
tidak ada riwayat obstetric buruk dan ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan. Trimester I
(sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14-28),dan Trimester III
(antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke-36) (Saiffudin, 2009).
5)
Ditinjau dari lamanya kehamilan, kehamilan
dibagi menjadi 3 bagian masing-masing:
Kehamilan
triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
Kehamilan
triwulan kedua (12 sampai 28 minggu); dan
Kehamilan
triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
b.
Etiologi
Kehamilan terjadi karena adanya hubungan
seksual antara wanita dan pria sehingga akan terjadi pembuahan telur manusia
oleh spermatozoon terjadi di tuba fallopii dalam beberapa menit
atau tidak lebih dari beberapa jam setelah ovulasi (Cunningham, 2008).
Untuk tiap kehamilan harus ada
spermatozoon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi (Wiknjosastro,
2008).
Gambar 2.1
bentuk dan bagian sperma (Wiknjosastro, 2008)
c.
Fisiologi
Kehamilan
Periode kehamilan yaitu periode yang
dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan
sejati. Periode ini juga disebut periode antepartum, (Helen Varney, 2006).
Spermatozoa
bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan
kontraksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat sanggama.
Ovum yang
dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam
tuba falopii. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina,
diselubungi oleh bahan opak setebal 5 - 10 mm, yang disebut zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan
mengempis dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus
luteum. Sekarang ovum slap dibuahi apabila sperma mencapainya.
Dengan lapisan korona radiata. Pada saat
ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine -
like agent dan lysine - zone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati
zona pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan
untuk membuahi, karena sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di
nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan
hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi
perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi
reaksi khusus di zona pelusida (zona reaction) yang bertujuan mencegah
terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang
sekali terjadi penembusan zona oleh lebih dari satu sperma.
d.
Tanda dan
Gejala Pasti Kehamilan
1)
Tanda-tanda pasti kehamilan
a)
Terdengar
DJJ (denyut jantung janin)
b)
Adanya
gerakan janin dan balotemen yaitu gerakan janin dapat dirasakan ibu pada umur
kehamilan 18 minggu pada Primipara dan 16 minggu pada multipara.
c)
Dapat
diraba bagian janin
d) Pada rontgen (scanning)
dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin, diameter bipariatalis
hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan dan selanjutnya dapat dipakai untuk
menilai pertumbuhan janin.
2) Tanda
tidak pasti kehamilan
a)
Rahim
membesar, sesuai dengan tuanya hamil
b) Pada
pemeriksaan dalam dijumpai:
Tanda Hegar
Tanda Chadwicks
Tanda Piscaseck
Kontraksi
Braxton Hicks
Teraba
ballotement
c) Pemeriksaan tes biologi kehamilan positif. Sebagian
kemungkinan positif palsu
Selengkapnya Download disini
0 comments:
Post a Comment