LAPORAN KEGIATAN PROMOSI
KESEHATAN PENYULUHAN
KESEHATAN
MENGENAI PENYALAHGUNAAN NAPZA
A.
Latar Belakang
Narkotika,
Alkohol, Psikotropika, dan zat Adiktif (NAPZA) merupakan istilah yang sudah
tidak asing lagi ditelinga kita. NAPZA kerap disebut juga dengan istilah
narkoba yang merupakan kependekan dari narkotika, psikotropika dan bahan
brbahaya lain. Sebenarnya narkoba adalah senyawa-senyawa yang cukup banyak
diperlukan di dalam dunia kesehatan, industri dan rumah tangga. Sebagian besar
senyawa narkoba bersifat mempengaruhi kerja system otak. Oleh karena itu,
penggunaannya harus memenuhi aturan-aturan tertentu sebagaimana telah
ditetapkan didalam Undang-Undang kesehatan.
Sebagaimana
obat yang bekerja pada system saraf, pemakaian narkoba dapat menimbulkan berbagai
macam pengaruh, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Pengaruh,
mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Pengaruh yang ringan, misalnya
rasa mengantuk dan rasa santai. Pengaruh yang berat, misalnya pingsan, mabuk,
dan mengantuk dan bahkan mati. Oleh karena itu, narkoba tidak bisa dikonsumsi
seberangan tanpa sepengetahuan tenaga medis atau tenaga kesehatan. (Ida
Listyarini H, 2004).
Menghindari
dari NAPZA akan sangat bermanfaat sekali, karena zat tersebut akan merusak
seluruh tubuh sehingga menyebabkan tidak sehat.
. Selain itu juga akan menimbulkan penyakit jantung, kanker, dan
kemunduran mentalitas. Kerusakan susunan saraf juga merupakan dampak yang
ditimbulkan dari penyalahgunaaan napza ini.
Masalah
rokok dan Narkotik serta bahan berbahaya lainnya merupakan masalah yang sangat
komplek saat ini. Rokok merupakan salah satu
pemicu terjadinya masalah
penyalahgunaan narkotik dan bahan berbahaya tersebut. Mengingat rokok bisa
memicu terjadinya masalah penyalahgunaan napza, maka janganlah memulainya
apabila anda ingin sehat. Dampak lain yang banyak mengancam remaja Indonesia
adalah kehancuran masa depan mereka. Karena pengaruhnya pada susunan saraf,
sehingga secara tidak langsung mempengaruhi juga daya ingat dan intelektual.
Dari
beberapa pernyataan diatas, kami tergerak hati untuk membekali dan menambah
pengetahuan tentang napza beserta
penjelasannya. Say No To Drug! Napza Enak Berujung Maut.
B. Tempat/Waktu
Kegiatan/Peserta
1.
Tempat:
Desan Geguntur kec. Jempong Barat kab.Lombok barat
2.
Waktu
kegiatan:Senin 21 Desember 2015 /pukul 03.00 p.m
3.
Peserta:Remaja
4.
Pelaksana/pemateri:
Hendri
C. Metode
Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan dengan
menjelaskan dan membagikan leaflet yang berisi tentang informasi singkat
mengenai penyalah gunaan napza.
Kegiatan penyuluhan :
No
|
Waktu
|
Kegiatan
penyuluhan
|
Respon
|
Media
|
1.
|
Pembukaan
(3
menit)
|
v Memberi salam
v Memperkenalkan diri
v Menyampaikan
tujuan penyuluhan.
|
v Audien Menjawab salam
v Audien memahami maksud
dan tujuan
|
|
2.
|
Pelaksanaan
(15menit)
|
v Penyampaian materi
v Sesi tanya jawab
|
v Mendengarkan
materi penyuluhan yang di sampaikan
v Audien
memperhatikan jalannya penyuluhan
v Audient bertanya
|
v Power point
v Leaflet
|
3.
|
Penutup
|
v Menyimpulkan dan
rencana tindak lanjut ke depan
|
v Audient mampu
menjawab pertanyaan yang di ajukan
v Menjawab salam
|
|
D. Tahap
Evaluasi
1.
Evaluasi
struktur
a.
Peserta
yang hadir berjumlah 6 remaja.
b.
Setting
tempat acara berlangsung telah disepakati sebelum kegiatan;
c.
Peran
mahasiswa muda sebagai pelaksana acara
telah sesuai dengan peran dan tugas
d.
masing-masing;
e.
Perlengkapan
alat dan media yang digunakan juga sudah lengkap sesuai yang
f.
telah
direncanakan, yaitu: laptop/power point dan leaflet
g.
Penggunaan
bahasa dan cara penyampaian materi
telah disesuaikan sehingga
h.
lebih
mudah dipahami oleh remaja.
2.
Evaluasi
proses
a.
Pelaksanaan
kegiatan berlangsung pada hari Senin, 21 Desember 2015 pukul 03.00 WIB dan berakhir pada
pukul 03.40 WIB;
b.
Kegiatan
berjalan lancar sesuai rencana dan kontrak yang telah disepakati di awal pembukaan;
c.
Peran
dan tugas mahasiswa muda telah dilaksanakan sesuai perencanaan;
d.
Para remaja
aktif selama kegiatan,
penuh perhatian, bahkan
ada yang memberikan pendapat
terhadap presentasi yang disampaikan dan mengajukan pertanyaan.
e.
Seluruh peserta
tidak mengikuti kegiatan
sampai akhir, ada
2 orang meninggalkan tempat di
pertengahan acara.
3.
Evaluasi
hasil
Pengetahuan remaja
mengenai NAPZA meningkat
4.
Saran
Untuk selanjutnya
sebaiknya dilakukan kegiatan yang dapat meningkatkan antusias remaja untuk
datang lebih awal
sehingga acara dapat
dilaksanakan tepat pada waktunya.
Faktor pendukung
1.
Antusiasme
dan partisipasi peserta
dalam mengikuti kegiatan
dibuktikan dengan remaja yang hadir dan
mengikuti acara sampai akhir.
2.
Adanya
kontribusi dari BNN dalam memberikan materi tentang NAPZA.
Faktor penghambat
1.
Keterlambatan
kehadiran undangan sehingga terjadi pengunduran waktu pelaksanaan Rencana
Tindak Lanjut
2.
Mahasiswa
muda harus bisa menyiasati waktu dan tempat dalam melaksanakan kegiatan
E. Materi
Penyuluhan Penyalah Gunaan Napza
1.
Pengertian
Napza
merupakan singkatan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya yang
bekerja pada pusat penghayatan kenikmatan otak sebagaimana kenikmatan sensasi,
makan, dan stimulasi seksual. Karena itu bagi yang sudah menghayatinya selalu
muncul dorongan kuat untuk menggunakan napza guna memperoleh kenikmatan lahir
batin atau eforia. Semakin kuat napza mempengaruhan pusat-pusat penghayatan
maka semakin kuat pula potensi ketergantungan yang akan ditimbulkan. ( www.Bali
Post.co.id, Nizar R. 2002 ).
NAPZA
adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif
lainnya. Kata lain yang sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika
dan Bahan-bahan berbahaya lainnya) ( www.bkkbn.go.id ).
NARKOTIKA:
zat-zat alamiah maupun buatan (sintetik) dari bahan candu/kokaina atau
turunannya dan padanannya - digunakan secara medis atau disalahgunakan yang
mempunyai efek psikoaktif.
ALKOHOL
: zat aktif dalam berbagai minuman keras, mengandung etanol yang berfungsi
menekan syaraf pusat PSIKOTROPIKA:
adalah zat-zat dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi kesadaran
karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat tertentu di sistem syaraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang). Psikotropik meliputi : Ecxtacy, shabu-shabu,
LSD, obat penenang/ tidur, obat anti depresi dan anti psikosis.
ZAT
ADIKTIF lainnya yaitu zat-zat yang mengakibatkan ketergantungan (aseton,
thinner cat, lem). Zat-zat tersebut sangat berbahaya karena bisa mematikan
sel-sel otak. Zat adiktif juga termasuk nikotin (tembakau) dan kafein (kopi).
NAPZA
adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral
(melalui mulut), dihirup (melalui hidung) maupun intravena (melalui jarum
suntik) sehingga dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan
perilaku seseorang. Penggunaan NAPZA berlanjut akan mengakibatkan
ketergantungan secara fisik dan/ atau psikologis serta kerusakan pada sistem
syaraf dan organ-organ otonom. NAPZA terdiri atas bahan-bahan yang bersifat
alamiah (natural) maupun yang sintetik (buatan). Bahan alamiah terdiri atas
tumbuhan dan tanaman, sedangkan yang buatan berasal dari bahan-bahan kimiawi.
2.
Berbagai
Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA
Pada
setiap kasus, ada berbagai penyebab yang khas mengapa seseorang menyalahgunakan
NAPZA dan ketergantungan. Artinya, mengapa seseorang akhirnya terjebak dalam
perilaku ini merupakan sesuatu yang unik dan tidak dapat disamakan begitu saja
dengan kasus lainnya. Beberapa faktor yang berperan pada penyalahgunaan NAPZA
adalah :
a.
Faktor
Keluarga
Faktor
orangtua atau keluarga yang ikut menjadi pencetus remaja menjadi penyalahgunaan
napza adalah orangtua yang:
1)
Kurang
komunikatif dengan anak dan terlalu menuruti kemauan anak (permisif).
2)
Terlalu
sibuk dan kurang memberi perhatian pada anak, Tidak sepaham dalam mendidik
anak.
3)
Keluarga
yang memiliki sejarah (termasuk orangtua) mengalami ketergantungan NAPZA
4)
Keluarga
dengan manajemen keluarga yang kacau, yang terlihat dari pelaksanaan aturan
yang tidak konsisten dijalankan oleh ayah dan ibu.
5)
Keluarga
dengan konflik yang tinggi dan tidak pernah ada upaya penyelesaian yang
memuaskan semua pihak yang berkonflik. Konflik dapat terjadi antara ayah dan
ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, maupun antar-saudara.
6)
Keluarga
dengan orangtua yang otoriter. Di sini peran orangtua sangat dominan, dengan
anak yang hanya sekadar harus menuruti apa kata orang tua dengan alasan sopan
santun, adat istiadat, atau demi kemajuan dan masa depan anak itu sendiri tanpa
diberi kesempatan untuk berdialog dan menyatakan ketidaksetujuannya.
7)
Keluarga
yang perfeksionis, yaitu keluarga yang menuntut anggotanya mencapai
kesempurnaan dengan standar tinggi yang harus dicapai dalam banyak hal.
8)
Keluarga
yang neurosis, yaitu keluarga yang diliputi kecemasan dengan alasan yang kurang
kuat, mudah cemas dan curiga, dan sering berlebihan dalam menanggapi sesuatu.
b.
Faktor
Kepribadian
Kepribadian
penyalahguna NAPZA juga turut berperan dalam perilaku ini. Pada remaja,
biasanya penyalahguna NAPZA memiliki konsep diri yang negatif dan harga diri
yang rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidak
mampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan
cenderung depresi, juga turut mempengaruhi.
Selain
itu, kemampuan remaja untuk memecahkan masalahnya secara adekuat berpengaruh
terhadap bagaimana ia mudah mencari pemecahan masalah dengan melarikan diri.
Hal ini juga berkaitan dengan mudahnya ia menyalahkan lingkungan dan lebih
melihat faktor- faktor di luar dirinya yang menentukan segala sesuatu. Dalam
hal ini, kepribadian yang dependen dan tidak mandiri memainkan peranan penting
dalam memandang NAPZA sebagai satu-satunya pemecahan masalah yang dihadapi.
Sangat
wajar bila dalam usianya remaja membutuhkan pengakuan dari lingkungan sebagai
bagian pencarian identitas diri. Namun bila ia memiliki kepribadian yang tidak
mandiri dan menganggap segala sesuatunya harus diperoleh dari lingkungan, akan
sangat memudahkan kelompok teman sebaya untuk mempengaruhinya menyalahgunakan
NAPZA. Di sinilah sebenarnya peran keluarga dalam meningkatkan harga diri dan
kemandirian pada anak remajanya.
c.
Faktor
Kelompok
Kelompok
teman sebaya dapat menimbulkan tekanan kelompok, yaitu cara teman-teman atau
orang-orang seumur untuk mempengaruhi seseorang agar berperilaku seperti
kelompok itu. Tekanan kelompok dialami oleh semua orang bukan hanya remaja,
karena pada kenyataannya semua orang ingin disukai dan tidak ada yang mau
dikucilkan.
Kegagalan
untuk memenuhi tekanan dari kelompok teman sebaya, seperti berinteraksi dengan
kelompok teman yang lebih populer, mencapai prestasi dalam bidang olah raga,
sosial dan akademik, dapat menyebabkan frustrasi dan mencari kelompok lain yang
dapat menerimanya. Sebaliknya, keberhasilan dari kelompok teman sebaya yang
memiliki perilaku dan norma yang mendukung penyalahgunaan NAPZA dapat muncul.
d.
Faktor
Kesempatan
Ketersediaan
NAPZA dan kemudahan memperolehnya juga dapat dikatakan sebagai pemicu.
Indonesia yang sudah menjadi tujuan pasar narkotika internasional, menyebabkan
zat-zat ini dengan mudah diperoleh. Bahkan beberapa media massa mendapat
informasi bahwa para penjual narkotika menjual barang dagangannya di
sekolah-sekolah, termasuk sampai di SD. Penegakan hukum yang belum sepenuhnya
berhasil tentunya dengan berbagai kendalanya juga turut menyuburkan usaha
penjualan NAPZA di Indonesia.
e.
Faktor
lingkungan
Lingkungan
masyarakat yang bayak berperan dalam menentukan karakteristik seseorang, sifat
serta perilaku seseorang akan sangat berpengarug terhadap penyalah gunaan obat
tersebut karena kondisi lingkungan yang kurang aktiv dalam upaya pemberantasan
peredaran obat- obatan tersebut atau sikap tak acuh seolah membiarkan
penyalahgunaan napza.
3.
Tanda
dan gejala ketergantungan obat
Tanda-tanda umum untuk
mengenali apakah anak sudah mulai terlibat dalam penyalahgunaan NAPZA:
a.
Prestasi
anak menurun tajam
b.
Kebiasaan
berpakaian yang berubah drastis, dari yang rapih menjadi buruk
c.
Perubahan
tingkah laku yang tidak seperti biasanya/semestinya
d.
Anak
tidak memperhatikan kebersihan diri sendiri
e.
Mendadak
menjadi pendiam dan sering menyendiri dikamar serta cenderung apatis
f.
Tidak
menuruti lagi disiplin rumah
g.
Mata
sering merah dan nafsu makan berubah
h.
Berat
badan menurun
i.
Gampang
tersinggung
j.
Anda
sering mencium bau aneh dikamarnya
k.
Mulai
ada insiden-insiden pencurian di rumah atau di sekolah yang dilaporkan.
l.
Dll.
4.
Bahaya
penggunaan NAPZA.
Semua
jenis obat dan zat dapat membahayakan tubuh bila digunakan tidak sesuai dengan
aturan pemakaiannya. Efek obat akan sangat tergantung pada berbagai faktor yang
saling berinteraksi. Seberapa besar efeknya bagi tubuh tergantung pada jenis
obat yang digunakan, berapa banyak dan sering digunakan, bagaimana cara
menggunakan obat itu, dan apakah digunakan bersama obat lain. Efek obat
terhadap tubuh manusia juga tergantung dari berbagai faktor psikologis seperti
kepribadian, harapan atau perasaan saat memakai, dan faktor biologis seperti
berat badan, kecenderungan alergi, dll. Secara fisiologis organ tubuh yang
paling banyak dipengaruhi adalah sistem syaraf pusat (SSP) , termasuk otak dan
sumsum belakang organ-organ otonom seperti jantung, paru-paru, hati, ginjal,
dan pancaindera. Kerusakan pada organ-organ tubuh itu menghilangkan dan merusak
fungsi-fungsi tubuh pemakai sebagai manusia normal, sehingga selanjutnya
pemakai tidak dapat lagi hidup normal.
NAPZA
membahayakan hidup pemakai sendiri maupun orang lain. Bagi pemakai, selain
tidak dapat hidup normal, ia juga bisa menghadapi kematian karena overdosis
atau penyakit lain. Para pemakai NAPZA biasanya juga menjadi beban bagi
orang-orang lain di sekitarnya mulai dari keluarganya sendiri sampai masyarakat
luas.
Orang
yang menyalahgunakan NAPZA disebut pengguna obat biasanya tidak dapat hidup normal.
Penyalahgunaan obat menciptakan ketergantungan fisik maupun psikologis pada
tingkat yang berbeda-beda. Ketergantungan atau kecanduan menyebabkan pengguna
tidak dapat hidup tanpa obat. Ketergantungan dimulai ketika orang dengan sadar
memilih untuk menyalahgunakan obat. Ketergantungan bukan hanya berarti memakai
obat secara berlebih. Ketergantungan disebabkan efek obat pada kerja dan metabolisme
otak yang merubah penyalahgunaan menjadi ketergantungan akan obat dan sebuah
penyakit kronis.
Ketergantungan
fisik menyebabkan timbulnya rasa sakit luar biasa bila ada usaha untuk
mengurangi pemakaiannya atau bila pemakaian akan dihentikan. Ketergantungan
secara psikologis menimbulkan tingkah laku yang kompulsif (berkeras, ngotot)
untuk memperoleh obat-obatan tersebut Ketergantungan ini menyebabkan perilaku
orang tersebut menjadi aneh dan kadang-kadang tak terkendali.
Keadaan
ini semakin buruk manakala tubuh sang pemakai menjadi kebal, sehingga kebutuhan
tubuh akan zat yang biasa dipakainya tersebut meningkat untuk dapat sampai pada
efek yang sama "tingginya" (disebut toleransi). Dosis yang tinggi dan
pemakaian yang sering diperlukan untuk menenangkan keinginan yang besar.
Semakin tinggi dosis dan semakin sering pemakaian, semakin besar kemungkinan
pemakai mengalami over dosis (takaran melebihi kemampuan tubuh menerimanya)
yang menyebabkan kematian.
Penyalahgunaan
NAPZA menimbulkan berbagai perasaan enak, nikmat, senang, bahagia, tenang dan
nyaman pada pemakainya. Tetapi perasaan positif ini hanya berlangsung
sementara, yaitu selama zat bereaksi dalam tubuh. Begitu efek NAPZA habis, yang
terjadi adalah justru rasa sakit dan tidak nyaman sehingga pemakai merasa perlu
menggunakannnya lagi. Hal ini terus berulang sampai pemakai menjadi tergantung.
Ketergantungan pada NAPZA inilah yang mengakibatkan berbagai dampak negatif dan
berbahaya, baik secara fisik, psikologis maupun sosial.
a.
Fisik
: sistim syaraf pusat yaitu otak dan sum-sum tulang belakang, organ-organ
otonom (jantung, paru, hati, ginjal) dan pancaindera.
b.
Psikologis
atau kejiwaan : Perasaan tertekan bila tidak memakai obat tersebut, percobaan
bunuh diri karena tidak dapat mendapatkan obat yang dibutuhkan, melakukan
tindak kekerasan.
c.
Sosial
dan Ekonomi : Merugikan keluarga, sekolah, lingkungan, masyarakat bahkan bangsa.
d.
Hukum
Dan Keamanan : Pemakai NAPZA seringkali tidak dapat mengendalikan diri dan
bersikap sesuai dengan norma-norma umum masyarakat dan hal itu melanggar hukum
yang berlaku di negera Indonesia.
e.
Lingkungan
: pengguna NAPZA akan cenderung berperilaku tidak sesuai dengan norma dalam
masyarakat.
5.
Cara
Pencegahan Penggunaan NAPZA
Penyembuhan
ketergantungan Napza di bagi menjadi tiga bagian yaitu pencegahan, terapi
(pengobatan) dan rehabilitasi. Terapi di bagi menjadi dua tahapan,
detoksifikasi (membersihkan Napza dari tubuh ) dan pasca detoksifikasi (
pemantapan ), yang dalam pengobatannya bermaksud bukan hanya fisik pasien yang
disembuhkan tetapi juga kejiwaan, sosial dan keimanannya.
a.
Peranan
Diri Sendiri
1)
Jangan
pernah mencoba
2)
Bergaul
dengan selektif
3)
Jadi
diri sendiri
4)
Melakukan
kegiatan yang positif
5)
Pendirian
yang teguh
6)
Kenali
lingkungan dengan benar
7)
Kenali
dengan benar informasi tentang Napza
8)
Mendekatkan
diri dengan Tuhan
b.
Peranan
Orang Tua
1)
Menciptakan
keluarga yang harmonis
2)
Menanamkan
rasa tanggung jawab dan percaya diri
3)
Menciptakan
komunikasi secara terbuka dan harmonis
4)
Menyalurkan
hobi dan bakatnya secara positif
5)
Memperlakukan
anak secara adil
c.
Peranan
Masyarakat
1)
Gerakan
kampanye anti Napza
2)
Bekerjasama
dengan orang yang berpengaruh
d.
Peranan
Pemerintah
1)
UU
tentang Narkotika dan Psikotropika
2)
Pembentukan
LSM
3)
Pembentukan
Tempat Rehabilitasi
Meskipun
kita harus bergaul dengan sesama teman tanpa memilih-milih, namun kita harus
tetap menjaga agar pergaulan tidak merugikan dan membahayakan diri kita.
Sedekat apapun hubungan pertemanan kita, kita harus selalu berani menolak
ajakan yang :
a.
Tidak
bermanfaat (misalnya nonkrong sambil mengisap ganja sampai malam).
b.
Jelas
merugikan atau melanggar aturan (misalnya permintaan untuk menjualkan
obat/NAPZA).
c.
Menakutkan
atau mencurigakan (misalnya menemui bandar NAPZA).
d.
Menolak
ajakan teman tidak perlu dilakukan dengan kasar atau marah, tetapi dapat
dilakukan dengan halus dan sopan tetapi harus tegas, dan dengan alasan yang
masuk akal. Dengan cara yang baik tetapi tegas, teman yang mengajak dapat
mengerti dan berhenti merayu atau memaksa kita. Carilah alasan yang tepat untuk
menolak seperti : "terima kasih, tapi saya tidak mau karena saya tidak
suka nongkrong", "terima kasih, tapi saya tidak mau terlibat dalam
kegiatan yang merugikan saya", "saya tidak mau karena saya harus
mengerjakan hal penting di rumah".
e.
Bentengi
dirimu dengan iman dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Karena dirimu sungguh
berarti. Masa depan yang cerah menantimu selalu. Say No To Drug.
TANYA
JAWAB
DAFTAR PERTANYAAN
1.
Tanya : Apakah yang dimaksud dengan NAPZA ?
Jawab : NAPZA
adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral
(melalui mulut), dihirup (melalui hidung) maupun intravena (melalui jarum
suntik) sehingga dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan
perilaku seseorang.
2.
Tanya : Sebutkan faktor penyebab
penyalahgunaan NAPZA ?
Jawab : Faktor
keluarga, faktor kepribadian, faktor kelompok, faktor kesempatan, dan faktor lingkungan.
3.
Tanya : Sebutkan tanda dan gejala
ketergantungan obat?
Jawab :
Gejala atau tanda-tanda penyalahgunaan NAPZA. Pembicaraan cadel,
Gangguan koordinasi motorik, Jalan sempoyongan, Muka menjadi merah, Banyak
bicara, Sensitif Perubahan perasaan,
Orientasi waktu terganggu, Suka
berkelahi dan Gangguan pemusatan perhatian.
4.
Tanya : Sebutkan bahaya penggunaan NAPZA ?
Jawab :
a)
Fisik
: sistim syaraf pusat yaitu otak dan sum-sum tulang belakang, organ-organ
otonom (jantung, paru, hati, ginjal) dan pancaindera.
b)
Psikologis
atau kejiwaan : Perasaan tertekan bila tidak memakai obat tersebut, percobaan
bunuh diri karena tidak dapat mendapatkan obat yang dibutuhkan, melakukan
tindak kekerasan.
c)
Sosial
dan Ekonomi : Merugikan keluarga, sekolah, lingkungan, masyarakat bahkan bangsa.
d)
Hukum
Dan Keamanan : Pemakai NAPZA seringkali tidak dapat mengendalikan diri dan
bersikap sesuai dengan norma-norma umum masyarakat dan hal itu melanggar hukum
yang berlaku di negera Indonesia.
5.
Tanya : Sebutkan cara pencegahan penggunaan
NAPZA dari diri sendiri ?
Jawab :
cara pencegahan dari diri sendiri meliputi :
a)
Jangan
pernah mencoba
b)
Bergaul
dengan selektif
c)
Jadi
diri sendiri
d)
Melakukan
kegiatan yang positif
e)
Pendirian
yang teguh
f)
Kenali
lingkungan dengan benar
g)
Kenali
dengan benar informasi tentang Napza
h)
Mendekatkan
diri dengan Tuhan
PENUTUP
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT atas rahmat dan karuniaya kami dapat menyelesaikan tinjauan tugas penyuluhan
ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabat beliau, amin.
Penyuluhan kesehatan mengenai Penyalah gunaan NAPZA
di lakukan di rumah kontrakan jempong baratBanda 9aya, pada tanggal 21 Desember
2015 peserta merupakan penghuni rumah kontrakan tersebut.
0 comments:
Post a Comment