TUGAS
HIDROSEFALUS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala RahmatNya sehingga
tugas “Hidrosefalus” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Mataram, November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3
2.1 Definisi .................................................................................................. 3
2.2
Epidemiologi .......................................................................................... 4
2.3
Etiologi .................................................................................................. 4
2.4
Klasifikasi .............................................................................................. 6
2.5 Patofisiologi dan Patogenesis .................................................................. 9
2.6 Manifestasi Klinis ................................................................................. 10
2.7 Pemeriksaan Diagnostik ....................................................................... 12
2.8 Penatalaksanaan .................................................................................. 14
2.9 Komplikasi .......................................................................................... 16
2.10 Prognosis .......................................................................................... 17
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN .................................................................. 18
3.1 Pengkajian ........................................................................................... 18
3.2 Diagnosa, Intervensi dan Rasional
Keperawatan ................................... 19
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 23
4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 23
4.2 Saran ................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidrosefalus
adalah penumpukan CSS sehingga menekan jaringan otak. Jumlah cairan bisa
mencapai 1,5 liter bahkan ada sampai 5 liter, sehingga tekanan intrakranial
sangat tinggi. Hidrosefalus sering di jumpai sebagai kelainan konginetal namun
bisa pula oleh sebab postnatal. Angka kejadian hidrosefalus kira-kira 30 % yang
di temui sejak lahir, dan 50% pada 3 bulan pertama. Frekuensi hidrosefalus ini
utero 2:2000 bayi, dan kira-kira 12% dari semua kelainan konginetal.
Hidrosefalus sering menyebabkan distosia persalinan. Apabila hidrosefalus
berlanjut setelah lahir dan tetap hidup akan menjadi masalah pediatri
sosial.
Pasien
hidrosefalus memerlukan perawatan khusus dan benar karena pada anak yang
mengalami hidrosefalus ada kerusakan saraf yang menimbulkan kelainan neurologis
berupa gangguan kesadaran sampai pada gangguan pusat vital dan resiko terjadi
dekubitus.
Mahasiswa
keperawatan perlu mempelajari cara mencegah dan menanggulangi masalah
hidrosefalus dengan student center learning berupa pembuatan makalah dan
diskusi antar teman di kelas.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana konsep tentang
hidrosefalus?
2. Bagimana asuhan keperawatan
Hydrocephalus?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Tujuan Umum
Memahami
konsep dan memberikan asuhan keperwatan pada klien dengan Hydrocephalus
2. Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang definisi Hydrocephalus
b.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang epidemiologi dari hidrosefalus
c.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang etiologi Hydrocephalus
d.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang klasifikasi Hydrocephalus
e.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang patofisiologi dan pathogenesis Hydrocephalus
f.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang manifestasi Klinis Hydrocephalus
g.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang pemeriksaan Diagnostik Hydrocephalus
h.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang penatalaksanaan Hydrocephalus
i.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang komplikasi hidrosefalus
j.
Mahasiwa
dapat menjelaskan tentang prognosis hidrosefalus
k.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang Web of Cause Hydrocephalus
l.
Mahasiswa
dapat menjelaskan tentang asuhan keperawatan Hydrocephalus
1.4
Manfaat
Penulisan
Memahami
konsep dan memberikan asuhan keperwatan pada klien dengan Hydrocephalus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Hidrosefalus
(kepala-air, istilah yang berasal dari bahasa Yunani: "hydro"
yang berarti air dan "cephalus" yang berarti kepala; sehingga kondisi
ini sering dikenal dengan "kepala air") adalah penyakit yang terjadi
akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal atau CSS).
Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan
menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.
Hidrosefalus
adalah suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
serebrospinalis, disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun gangguan
absorpsi, dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang meninggi
sehingga terjadi pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis
(Suharso,2009)
Hidrosefalus
adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi,
sehingga terdapat pelebaran ventrikel (Darsono, 2005:209). Pelebaran
ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan
serebrospinal. Hidrosefalus selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit
atau kerusakan otak. Adanya kelainan-kelainan tersebut menyebabkan kepala
menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun (DeVito EE et
al, 2007:328).
Hidrocephalus
adalah: suatu keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan
cerebrospinal (CSS) dengan atau pernah dengan tekanan intra kranial yang
meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS
(Ngastiyah,2005).
Hidrocepalus
adalah akumulasi cairan serebrospinal dalam ventrikel cerebral, ruang
subarachnoid, atau ruang subdural (Suriadi,2006)
Hidrocephalus
adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi yang tidak seimbang dan
penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSS) di dalam sistem Ventricular. Ketika
produksi CSS lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal mengakumulasi di
dalam sistem Ventricular (Nining, 2008).
2.2 Epidemiologi
Insidensi
hidrosefalus antara 0,2-4 setiap 1000 kelahiran. Insidensi hidrosefalus kongenital
adalah 0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran dan 11%-43% disebabkan oleh stenosis
aqueductus serebri. Tidak ada perbedaan bermakna insidensi untuk kedua jenis
kelamin, juga dalam hal perbedaan ras. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua
umur. Pada remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis.
Hidrosefalus infantil; 46% adalah akibat abnormalitas perkembangan otak, 50%
karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, dan kurang dari 4% akibat tumor
fossa posterior (Darsono, 2005:211).
2.3 Etiologi
Cairan
Serebrospinal merupakan cairan jernih yang diproduksi dalam ventrikulus otak
oleh pleksus koroideus, Cairan ini mengalir dalam ruang subaraknoid yang
membungkus otak dan medula spinalis untuk memberikan perlindungan serta
nutrisi(Cristine Brooker:The Nurse’s Pocket Dictionary). CSS yang dibentuk
dalam sistem ventrikel oleh pleksus khoroidalis kembali ke dalam peredaran
darah melalui kapiler dalam piamater dan arakhnoid yang meliputi seluruh
susunan saraf pusat (SSP). Cairan likuor serebrospinalis terdapat dalam suatu
sistem, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Pada orang dewasa normal
jumlah CSS 90-150 ml, anak umur 8-10 tahun 100-140 ml, bayi 40-60 ml, neonatus
20-30 ml dan prematur kecil 10-20 ml. Cairan yang tertimbun dalam ventrikel 500-1500
ml (Darsono, 2005).
Aliran CSS
normal ialah dari ventrikel lateralis melalui foramen monroe ke ventrikel III,
dari tempat ini melalui saluran yang sempit akuaduktus Sylvii ke ventrikel IV
dan melalui foramen Luschka dan Magendie ke dalam ruang subarakhnoid melalui
sisterna magna. Penutupan sisterna basalis menyebabkan gangguan kecepatan
resorbsi CSS oleh sistem kapiler. (DeVito EE et al, 2007:32)
Download disini
0 comments:
Post a Comment