PROSES KEPERAWATAN PADA TATANAN KHUSUS
Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai
kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan. Perawat mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat
harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi berikut dengan dokumentasinya. Dokumentasi Keperawatan merupakan
hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu asuhan keperawatan (Kozier,E.
1990).
Selain itu dokumentasi keperawatan merupakan bukti
akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya.
Dengan adanya pendokumentasian yang benar maka bukti secara profesional dan legal
dapat dipertanggung jawabkan. Dokumentasi keperawatan adalah bagian yang penting
dari dokumentasi klinis di Rumah Sakit atau pelayanan kesehatan. Dokumentasi klinis
digunakan untuk melihat tingkat perkembangan pasien yang dirawat di rumah sakit.
Dokumentasi klinis atau “Sistem Pencatatan Medis” atau biasa disebut dengan “Rekam
Medis (RM)”.
RM berdasarkan PERMENKES No.749a.Menkes/XXII/89
tentang RM ialah : berkas yang berisiskan catatan dan dokumentasi tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada
sarana pelayanan kesehatan dari waktu ke waktu.
RM di RS terdiri dari :
1. Rawat Inap
Isi rekam medis
untuk pasien rawat nginap sekurang‐kurangnya
memuat
a. Riwayat penyakit;
b. Hasil pemeriksaan
laboratorik;
c. Diagnosis;
d. Persetujuan
tindakan medik;
e. Tindakan/pengobatan;
f. Dokumentasi
keperawatan atau catatan keperawatan;
g. Catatan observasi
klinis dan hasil pengobatan;
h. Resume akhir
dan evaluasi pengobatan.
2. Rawat Jalan
Isi rekam
medis untuk pasien rawat jalan pada sarana pelayanan kesehatan sekurang‐kurangnya memuat :
a. Identitas
pasien;
b. Tanggal dan
waktu;
c.
Hasil anamnesis, mencakup sekurang‐kurangnya keluhan dan riwayat penyakit;
d. Hasil pemeriksaan
fisik dan penunjang medik;
e. Diagnosis;
f. Rencana penatalaksanaan;
g. Pengobatan
dan/atau tindakan;
h.
Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien,
misalnya dokumentasi keperawatan atau catatan keperawatan;
i.
Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram
klinik; dan persetujuan tindakan bila diperlukan.
Dokumentasi keperawatan atau biasa juga disebut
catatan Keperawatan, penulisannya dapat berupa :
1. Narasi
Sistem dokumentasi
yang mencatat dalam bentuk narasi dari hasil atau penemuan pasien dari hari ke hari
yang menyimpang dari keadaan normal atau standar.
Hal‐hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Data dasar
dicatat untuk setiap pasien dan disimpan sebagai catatan yang permanent
b. Daftar Diagnosa
Perawatan disusun dan ditulis pada waktu masuk RS dan menyediakan daftar isi untuk
semua Diagnosa Perawatan
c. Semua Diagnosa
Perawatan disertai dengan discharge notes
d.
Pencatatan biasanya menggunakan format SOAPIER yaitu
catatan yang berorientasi pada masalah klien dan menggambarkan kemajuan klien yang
terus menerus ke arah resolusi.
e.
Harus ditulis oleh perawat tiap 24 jam, meliputi
berbagai informasi tentang :
1) Pengkajian
2)
Perencanaan tindakan keperawatan (kalimat yang digunakan
adalah kalimat perintah).
3)
Tindakan keperawatan mandiri (kalimat yang digunakan
adalah kalimat kerja).
4)
Tindakan keperawatan kolaboratif /instruksi dokter
5)
Evaluasi keberhasilan tiap tindakan keperawatan
(kalimat yang dilakukan kalimat laporan).
6)
Tindakan yang dilakukan oleh dokter tetapi mempengaruhi
tindakan keperawatan
7)
Kunjungan berbagai team kesehatan mis; visite dokter,
pekerja sosial dll
2. Flow sheet
dan Grafik
Catatan flow
sheet (lembar alur) dan grafik menggambarkan data berulang klien yang harus senantiasa
dipantau oleh perawat, seperti nadi, tekanan darah, obat‐obatan, masukan dan pengeluaran.
a.
Memungkinkan perawat mencatat hasil observasi atau
pengukuran yang dilakukan secara berulang dan tidak perlu ditulis secara naratif.
b.
Biasanya berisi TV, TD, BB, jumlah masukan dan keluaran
cairan dalam 24 jam dan pemberian obat
c.
Lebih sering digunakan di IGD, ICU, R. Haemodialisa,
R. OK, sebagai lembar observasi.
3. Resume atau
Discharge notes (catatan pemulangan)
a.
Dipersiapkan ketika pasien akan dipulangkan atau
dipindahkan pada tempat perawatan lain guna perawatan lanjutan meliputi :
1) Masalah kesehatan
yang masih aktif
2) Pengobatan
terakhir
3) Penanganan
yang masih harus diteruskan
4) Kebiasaan
makan dan istirahat
5) Kemampuan
untuk asuhan mandiri
6) Jaringan
dukungan
7) Pola/gaya
hidup
8) Agama
b.
Ditujukan untuk tenaga kesehatan yang akan melakukan
home care dan sebagai informasi bagi pasien
c.
Informasi untuk tenaga kesehatan mencakup:
2) Menguraikan
informasi yang disampaikan
3) Menguraikan
keterampilan klien dalam melakukan tindakan tertentu
4) Menjelaskan
keterlibatan anggota keluarga dalam asuhan
5) Menggunakan
bahasa yang singkat dan mudah dipahami
d.
Informasi untuk klien hendaknya :
1) Menjelaskan
langkah prosedur tertentu
2)
Mengidentifikasi tindakan pencegahan yang perlu
diikuti ketika melakukan asuhan mandiri
3)
Memeriksa tanda dan gejala komplikasi yang perlu
dilaporkan pada dr saat kontrol ulang
4)
Memberikan daftar nama dan no telpon yang bisa dihubungi
keluarga/pasien
5)
Menguraikan sumber yang diperlukan di rumah
4.
Konsultasi Merupakan wahana komunikasi antar tim
keperawatan dan dengan tim kesehatan lain.
Catatan berfokus
pada masalah yang spesifik yang terdiri dari komponen diagnosa, data subyektif dan
obyektif yang mendukung, tindakan yang sudah dilakukan, respon klien terhadap intervensi
dan penyuluhan yang telah dilakukan.
5.
Laboratorium
Berisikan
kemajuan dari tiap hasil yang telah dilakukan, disusun oleh semua anggota yang terlibat
dengan menambahkan catatan perkembangan pada lembar yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E & Burley. T.J. (1995) Aplication
of Nursing Process and Nursing Diagnosis. Pennsylvania USA.
Eggland, E., Th (1994) Nursing Documentation; Charting,
Recording, Reporting, J.B. Lipppincot Company.
Download disini
0 comments:
Post a Comment