TUGAS
PROSES ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS DALAM MASA
KEHAMILAN DAN KONSEP DASAR
ASUHAN KEHAMILAN
A.
Proses Adaptasi Fisiologis dan Psikologis
Dalam Masa Kehamilan
1.
Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita
Anatomi organ
reproduksi wanita secara garis besar dibagi dalam dua golongan yaitu: genetalia
eksterna dan genetalia interna.
a.
Genetalia Eksterna (bagian luar)
Meliputi semua
organ-organ yang terletak antara os pubis, ramus inferior dan perineum. Antara
lain:
1)
Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)
Merupakan bagian
yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat yang
terletak di atas shympisis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons
veneris tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari
masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
2) Labia Mayora (bibir besar)
Merupakan kelanjutan dari
mons veneris berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan
berjalan ke bawah dan belakang. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu
membentuk perineum
(pemisah anus dengan vulva). Permukaan ini terdiri dari :
a) Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan
kelanjutan dari rambut pada mons veneris.
b) Bagian dalam : tanpa rambut, merupakan selaput yang
mengandung kelenjar sebasea (lemak)
Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya
dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan.
3) Labia Minora atau Nimfae (bibir kecil)
Merupakan lipatan
di bagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian atas klitoris, bibir kecil
bertemu membentuk prepusium klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu membentuk
frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi orifisium vagina.
4)
Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)
Merupakan sebuah
jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis
laki-laki. Mengandung banyak urat-urat syaraf sensoris dan pembuluh-pembuluh
darah sehingga sangat peka. Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi untuk menutupi orga-organ
genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh
darah dan syaraf.
5) Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat
reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas
klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil. Pada vestibulum
terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini, dua lubang
saluran Skene.
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina pada
saat bersenggama.
6)
Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)
Merupakan kelenjar
terpenting di daerah vulva dan vagina karena dapat mengeluarkan lendir.
Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks, dan salurannya keluar antara himen dan
labia minora.
7)
Hymen (selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi
lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek. Himen ini berlubang sehingga
menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
Bila himen tertutup seluruhnya disebut hymen imperforata dan menimbulkan gejala
klinik setelah mendapat menstruasi.
8)
Lubang kencing (orifisium uretra
externa)
Tempat keluarnya
air kencing yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya sebagai saluran untuk
keluarnya air kencing.
9)
Perineum (jarak vulva dan anus)
Terletak diantara
vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4cm.Terdapat otot-otot yang penting
yaitu sfingter anus eksterna dan interna
serta dipersyarafi oleh saraf pudendus
dan cabang-cabangnya.
b.
Genetalia Interna (bagian dalam)
Genetalia interna antara kandung terdiri dari :
1)
Vagina (liang senggama)
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan
uterus dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus
sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.
Vagina terletak di antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya
sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. Pada dinding vagina
terdapat lipatan-lipatan melintang disebur rugae dan terutama di bagian bawah.
Pada puncak (ujung) vagina, menonjol serviks bagian dari uterus. Bagian serviks
yang menonjol ke dalam vagina disebut porsio. Porsio uteri membagi puncak
vagina menjadi forniks anterior (depan), forniks posterior (belakang),forniks
dekstra (kanan), forniks sinistra (kiri). Sel dinding vagina mengandung banyak
glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan
proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina adalah:
a) Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu
haid dan sekret dari uterus.
b) Sebagai alat persetubuhan.
c) Sebagai jalan lahir pada waktu partus.
2) Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah
pir, terletak di dalam pelvis (panggul), antara rektum di belakang dan kandung
kencing di depan. Berfungsi sebagai tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya
seperti buah alpukat dengan berat normal 30-50 gram. Pada saat tidak hamil,
besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Diding rahim
terdiri dari 3 lapisan :
a)
Peritoneum
Yang meliputi
dinding uterus bagian luar, dan merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat
dan pembuluh darah limfe dan urat saraf. Bagian ini meliputi tuba dan mencapai
dinding abdomen (perut).
b)
Myometrium
Merupakan lapisan
yang paling tebal, terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga
dapat mendorong isinya keluar saat proses persalinan.Diantara serabut-serabut
otot terdapat pembuluh darah, pembulh lymfe dan urat syaraf.
c)
Endometrium
Merupakan lapisan
terdalam dari uterus yang akan menebal untuk mempersiapkan jika terjadi
pembuahan. Tebalnya sususnannya dan faalnya berubah secara siklis karena
dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi
decidua.
Fungsi uterus
yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama perkembangan. Sebutir ovum,
sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui tuba uterina ke uterus.
(pembuahan ovum secara normal terjadi di dalam tuba uterina). Endometrium
disiapkan untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang
tertanam di dalamnya. Sewaktu hamil, yang secara normal berlangsung selama
kira-kira 40 minggu, uterus bertambah besar, dindingnya menjadi tipis, tetapi
lebih kuat dan membesar sampai keluar pelvis masuk ke dalam rongga abdomen pada
masa pertumbuhan fetus.
Pada waktu saatnya
tiba dan mulas tanda melahirkan mulai, uterus berkontraksi secara ritmis dan
mendorong bayi dan plasenta keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya melalui
proses yang dikenal sebagai involusi.
3) Tuba Uterina (saluran telur)
Tuba uterina atau saluran
telur, terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral,
mulai dari ostium tuba internum pada dinding rahim.Tuba fallopi merupakan
tubulo muskular, dengan panjang sekitar 12 cm dan diametrnya 3 dan 8 mm. Tuba
fallopi terbagi menjadi 4 bagian:
a) Pars interstitialis (intramularis), terletak di antara otot rahim, mulai
dari ostium internum tuba.
b) Pars isthmika tuba, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan
bagian yang paling sempit.
c) Pars ampularis tuba, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S
d) Pars infundibulo tuba, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut
fimbriae tuba.
Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap
ovum yang dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan
hasil konsepsi,tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan
hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan
implantasi.
4) Ovarium (indung telur)
Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak di kanan dan kiri
uterus, di bawah tuba uterina, dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum
latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut
oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan.
Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif ini mulai mematang dan
kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari yang vesikuler (folikel Graaf).
Sewaktu folikel Graff berkembang, perubahan terjadi di dalam sel-sel ini,
dan cairan likuor folikuli memisahkan sel-sel dari membran granulosa menjadi
beberapa lapis. Pada tahap inilah dikeluarkan hormon estrogen. Pada masa
folikel Graff mendekati pengembangan penuh atau pematangan, letaknya dekat
permukaan ovarium, dan menjadi makin mekar karena cairan, sehingga membenjol,
seperti pembengkakan yang menyerupai kista pada permukaan ovarium. Tekanan dari
dalam folikel menyebabkannya sobek dan cairan serta ovum lepas melalui rongga
peritoneal masuk ke dalam lubang yang berbentuk corong dari tuba uterina. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan dan
dikeluarkan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.
2.
Konsepsi
Konsepsi
adalah hasil proses pembuahan sel sperma pada telur yang kita kenal dengan
istilah fertilisasi. Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut
konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. Periode ini adalah awal
terjadinya kehamilan pada seorang wanita. Proses konsepsi dapat berlangsung
sebagai berikut :
a. Ovum
yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang
mengandung persediaan nutrisi.
b. Pada
ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang disebut
vitellus.
c. Dalam
perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutriisi
dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi
terjadi pada pars ampularis tuba
1) Tempat
yang paling luas
2) Dindingnya
penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia
3) Ovum
mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba
e. Ovum
siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam
1) Spermatozoa
ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri
2) Dalam
kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan sebagian dari
“liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi
3) Spermatozoa
melanjutkan perjalanan menuju tuba
4) Spermatozoa
hidup selama tiga hari dalam genitalia interna
5) Spermatozoa
akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radiata
dan zona pelusida dengan proses enzimatik hialuronidase
6) Melalui
“stomata” spermatozoa memasuki ovum
7) Setelah
kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum ekornya lepas dan tertinggal di luar
8) Kedua
inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk zigot
Keseluruhan proses tersebut
merupakan mata rantai fertilisasi atau konsepsi.
3.
Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil
Konsepsi
a. Perkembangan embrio awal
Pada 6-7 hari setelah
fertilisasi blastocyt mulai tertanam didalam uterus dan sempurna pada hari ke
10. Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng embrional (embryonal plate) yaitu
dimulai dari hari ke-15 sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran
embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan masa
yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar
utama janin, daerah yang sedang berkembang dan mengalami pembelahan sel yang
cepat sangat rentan terhadap malformasi akibat teratogen.
Dari embryonal plate
selanjutnya berdeferensiasi menjadi tiga unsur :
1) Sel-sel ektodermal
Pertumbuhan rambut,
kulit, kuku, gigi, jaringan saraf, yang meliputi pula alat indera (organ
sensoris), glandula salivaria, cavitas nasi, bagian bawah kanalis analis,
tractus genitalis dan glandula mammae.
2) Sel-sel endodermal
Melapisi saccus
vittelinus dan berkembang menjadi tractus digestivus, hepar, pankreas, trachea,
pulmo, vesica urinaria dan uretra.
0 comments:
Post a Comment