Search This Blog

Powered by Blogger.

TUGAS CEPHAL HEMATOMA

TUGAS
CEPHAL HEMATOMA



HEMATOMA

A.      Pengertian Hematoma
Hematoma adalah koleksi (kumpulan) dari darah diluar pembuluh darah yang terjadi karena dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, telah dirusak dan darah telah bocor kedalam jaringan-jaringan dimana ia tidak pada tempatnya. ()
Hematoma terjadi karena kompresi yang kuat disepanjang traktus genitalia, dan tampak sebagai warna ungu pada mukosa vagina atau perineum yang ekimotik. ()
Istilah hematoma menggambarkan darah yang telah menggumpal. (Kamus kedokteran, 2007).

B.       Gejala-Gejala Dari Hematoma
Hematoma tidak selalu tampak dan bahkan bisa terletak di antara jahitan, tapi   tanda atau gejala biasanya seperti berikut :
1.      Nyeri berat pada vagina atau vulva atau rectal
2.      Tekanan pada vagina atau vulva atau rectal tak henti-henti
3.      Tampak masa yang membuat deviasi vagina dan rectum
4.      Pemeriksaan internal mungkin tidak bisa ditoleransi karena menyebabkan nyeri yang tidak tertahan bagi ibu, yang dengan sendirinya membantu mendiagnosis hematoma
5.      Tanda lain meliputi : pembengkakan yang berubah warna dan terisi darah, jaringan edema, tanda syok hipovolemik
( Vicky Chapman, 2006 )

Tanda dan gejala :
VAGINA/VULVA
1.    Tekanan pada perineum, vagina, uretra, kandung kemih dan rectum
2.    Nyeri berat
3.    Tegang, bengkak yang berfluktuasi
4.    Perubahan warna dari biru sampai biru kehitaman

Ligamen Yang meluas
1.        Nyeri pada uterus bagian lateral, sensitive pada palpasi
2.        Nyeri pada panggul
3.        Terasa menonjol pada pemeriksaan rectum bagian atas
4.        Distensi abdomen
5.        Daerah jaringan yang teraba secara lateral berada diatas tepi panggul
( Helen Varney, 2007 )
Hematoma menyebabkan iritasi dan peradangan. Gejala-gejala tergantung pada lokasi mereka dan apakah ukuran dari hematoma atau pembengkakan dan peradangan yang berhubungan menyebabkan struktur-struktur yang berdekatannya terpengaruh. Gejala-gejala umum dari peradangan termasuk kemerahan, nyeri, dan bengkak. Pada umumnya, superficial hematomas dari kulit, jaringan lembut, dan otot cenderung hilang melalui waktu. Tekstur awal yang keras dari gumpalan darah berangsur-angsur menjadi lebih seperti spon dan lembut karena gumpalan yang terurai oleh tubuh bentuknya berubah ketika cairan mengalir hilang dan hematoma merata. Perubahan-perubahan warna dari memar yang ungu-biru ke kuning-kuning dan coklat-coklat ketika kimia-kimia darah secara berangsur-angsur dikeluarkan dan hematoma menghilang. Tergantung pada lokasinya, pelunturan-pelunturan warna mungkin berjalan melalui bidang-bidang jaringan yang berbeda oleh gaya berat. Contohnya, hematoma dahi mungkin menyebabkan memar dibawah mata-mata dan nampak berjalan ke leher ketika ia menghilang melalui waktu. Intracranial, epidural, subdural, dan intracerebral hematoma seringkali memerlukan neurosurgical intervention untuk menstabilkan luka.

C.      Penyebab Hematoma
Trauma adalah penyebab yang paling umum dari hematoma.  Hematoma terjadi karena kompresi yang kuat disepanjang traktus genitalia, dan tampak sebagai warna ungu pada mukosa vagina atau perineum yang ekimotik. Hematoma yang kecil diatasi dengan es, analgesik dan pemantauan yang terus menerus. Biasanya hematoma ini dapat diserap kembali secara alami.
Perdarahan Postpartum akibat Laserasi /Robekan Jalan Lahir.
1.         Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan postpartum. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Perdarahan postpartum dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robekan servik atau vagina.
2.         Robekan Serviks.
Persalinan Selalu mengakibatkan robekan serviks sehingga servik seorang multipara berbeda dari yang belum pernah melahirkan pervaginam. Robekan servik yang luas menimbulkan perdarahan dan dapat menjalar ke segmen bawah uterus. Apabila terjadi perdarahan yang tidak berhenti, meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan uterus sudah berkontraksi dengan baik, perlu dipikirkan perlukaan jalan lahir, khususnya robekan servik uteri.
3.         Robekan Vagina
Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak sering dijumpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering terjadi sebagai akibat ekstraksi dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus diputar. Robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada pemeriksaan speculum
4.         Robekan Perineum
Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum umumnya terjadi digaris tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu panggul bawah dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkum ferensia suboksipito bregmatika. Laserasi pada traktus genitalia sebaiknya dicurigai, ketika terjadi perdarahan yang berlangsung lama yang menyertai kontraksi uterus yang kuat.




Download disini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment