Search This Blog

Powered by Blogger.

LAPORAN PENDAHULUAN ISPA PADA ANAK


LAPORAN PENDAHULUAN
ISPA PADA ANAK


A.    Konsep ISPA
1.      Definisi
ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut adalah infeksi yang terutama mengenai struktur saluran pernafasan di atas laring,tetapi kebanyakan,penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara simultan atau berurutan.(Nelson,edisi 15).
2.      Etiologi
a.       Bakteri dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri stafilokokus dan streptokokus serta virus influenza yang di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung.
b.      .Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia dibawah 2 tahun yang kekebalan tubuhnya lemah atau belum sempurna.
c.       Peralihan musim kemarau ke musim hujan juga menimbulkan risiko serangan ISPA.
d.      Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
e.       ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
3.      Patofisiologi
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus dengan tubuh. Masuknya virus sebagai antigen ke saluran pernafasan menyebabkan silia yang terdapat pada permukaan saluran nafas bergerak ke atas mendorong virus ke arah faring atau dengan suatu tangkapan refleks spasmus oleh laring. Jika refleks tersebut gagal maka virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran pernafasan (Kending dan Chernick, 1983 dalam DepKes RI, 1992).
Perjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :
a.    Tahap prepatogenesis : penyuebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa
b.   Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa karena nya tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
c.    Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejala demam dan batuk.  
d.   Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh dengan atelektasis,menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia.


4.      Pathway
5.      Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari penyakit ISPA adalah sebagai berikut:
a.       Batuk
b.      Nafas cepat
c.       Bersin
d.      Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
e.       Nyeri kepala
f.       Demam ringan
g.      Tidak enak badan
h.      Hidung tersumbat
i.        Kadang-kadang sakit saat menelan

Tanda-tanda bahaya klinis ISPA
a.       Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
b.      Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.
c.       Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.
d.      Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak
6.      Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan kultur dan biopsi adalah proses yang paling sering digunakan dalam menegakkan diagnosis pada gangguan pernapasan atas.
a.      Kultur : Kultur tenggorok dapat dilakukan untuk mengidentifikasi organisme yang menyebabkan faringitis.
b.     Biopsi : Prosedur biopsi mencakup tindakan mengeksisi sejumlah kecil jaringan tubuh, dilakukan untuk memungkinkan pemeriksaan sel-sel dari faring, laring, dan rongga hidung.
c.      Pemeriksaan pencitraan termasuk di dalamnya pemeriksaan sinar-X jaringan lunak, CT Scan, pemeriksaan dengan zat kontras dan MRI (pencitraan resonansi magnetik). Pemeriksaan tersebut mungkin dilakukan sebagai bagian integral dari pemeriksaan diagnostik untuk menentukan keluasan infeksi.
7.      Penatalaksanan
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar pengobatan penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita ISPA.
Pencegahan dapat dilakukan dengan :
a.    Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
b.   Immunisasi.
c.    Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.
d.   Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA

Prinsip perawatan ISPA antara lain :
a.    Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
b.   Meningkatkan makanan bergizi
c.    Bila demam beri kompres dan banyak minum
d.   Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan yang bersih
e.    Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat.
f.    Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih menetek
Penatalaksanaan Medis
a.    Medikasi : gunakan semprot hidung atau tetes hidung dua atau tiga kali sehari atau sesuai yang diharuskan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat.
b.   Diberikan antibiotik apabila penyebabnya adalah bakteri.
8.      Komplikasi
SPA (saluran pernafasan akut ) sebenarnya merupakan self limited disease yang sembuh sendiri dalam 5 ± 6 hari jika tidak terjaidi infasi kuman lain, tetapi penyakit ispa yang tidak mendapatkan pengibatan dan perawatan yang baik dapat menimbulkan penyakit seperti : sinusitis paranosal, penutupan tuba eustachii, laryngitis, tracheitis, bronchitis, dan brhoncopneumonia dan berlanjut pada kematian karna adanya sepsis yang meluas

B.     Konsep Keperawatan
1.      Pengkajian
a.       Identitas Pasien
Meliputi : nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, no. MR, diagnosa medis, nama orang tua, umur orang tua, pekerjaan, agama, alamat, dan lain-lain.


b.      Riwayat Kesehatan
1)      Riwayat penyakit sekarang
Biasanya klien mengalami demam mendadak, sakit kepala, badan lemah, nyeri otot dan sendi, nafsu makan menurun, batuk,pilek dan sakit tenggorokan.
2)      Riwayat penyakit dahulu
Biasanya klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit ini
3)      Riwayat penyakit keluarga
Menurut anggota keluarga ada juga yang pernah mengalami sakit seperti penyakit klien tersebut.
4)      Riwayat sosial
Klien mengatakan bahwa klien tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya
c.       Pemeriksaan fisik
1)     Keadaan Umum : Bagaimana keadaan klien, apakah letih, lemah atau sakit berat.
2)     Tanda vital :
Kepala     : Bagaimana kebersihan kulit kepala, rambut serta bentuk kepala, apakah ada kelainan atau lesi pada kepala
Wajah      : Bagaimana bentuk wajah, kulit wajah pucat/tidak.
Mata        : Bagaimana bentuk mata, keadaan konjungtiva anemis/ tidak, sclera ikterik/ tidak, keadaan pupil, palpebra dan apakah ada gangguan dalam penglihatan
Hidung    : Bentuk hidung, keadaan bersih/tidak, ada/tidak sekret pada hidung serta cairan yang keluar, ada sinus/ tidak dan apakah ada gangguan dalam penciuman
Mulut       : Bentuk mulut, membran membran mukosa kering/ lembab, lidah kotor/ tidak, apakah ada kemerahan/ tidak pada lidah, apakah ada gangguan dalam menelan, apakah ada kesulitan dalam berbicara.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment